Beranda Contoh MC Kata Bijak Sambutan Tata Bahasa Puisi Sastra

Pidato Dalam Rangka Memperingati Tahun Baru Hijriyah

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Para hadirin yang kami hormati dan kami cintai.
Pertama-tama mari kita menuanjatkan puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kita nikmat usia yang panjang sehingga pada malam hari ini kita masih dapat berkumpul bersama-sama disini.
Saat ini kita telah memasuki bulan Muharram, yang berarti kita telah meninggalkan tahun yang lalu dan kita telah melangkah ketahun yang baru yaitu tahun  Hijriyah. Sudah selayaknya pula dalam tahun yang baru ini kita harus merenungkan kehidupan kita selama satu tahun yang lalu. yang penuh dengan kebaikan dan keburukan senang dan sedih, keberhasilan lan kegagalan. Dengan merenung kita dapat mengambil sebuah motivasi bagi diri kita sebagai bekal untuk melangkah di masa-masa yang akan datang sehingga kita dapat terhindar dari siksa neraka dan juga terhindar dan kesulitan di dunia dan akhirat.

Berguru nada pengalaman masalah lalu adalah hal yang terbaik untuk memulai langkah di masa yang akan datang. Marilah pada tahun yang baru ini kita mengisi lembaran-lembaran kehidupan baru yang putih bersih dengan tinta emas. Di dalam suasana tahun baru ini kita semua harus senantiasa berusaha meningkatkan pengabdian kita kepada Allah Ta’ala. Apabila pada tahun-tahun yang telah lalu kita masih sering melakukan berbagai keburukan, maka marilah pada tahun yang baru ini kita perbaiki kekurangan-kekurangan tersebut dengan melakukan perbuatan baik yang sebanyak-banyaknya. Jika kita pada tahun yang lalu banyak melakukan kemaksiatan, maka pada tahun ini buanglah kemaksiatan tersebut dari diri kita dan tingkatkan amal shaleh kita.
Apa yang kita tunggu lagi pada tahun yang baru ini jika kita tidak memulainya dari sekarang? Apakah kita menunggu hingga ajal menjemput kita? Tentu saja tidak, bukan. Oleh sebab itu jangan suka menunda-nunda waktu, sebab kita tidak tahu kapan hidup kita ini akan berakhir. Gunakan waktu Anda sekalian dengan sebaik-baiknya, perbanyak mengerjakan amal shaleh, giat bekerja, giat belajar bagi pelajar dan mahasiswa dan tingkatkan amal ibadah kita dari pada tahun sebelumnya. Anda sekalian pasti sudah pernah mendengar, bahwa Waktu itu bagaikan sebilah pedang, jika Anda tidak menggunakan atau memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, pedang tersebut dapat melukai diri Anda sendiri, akan tetapi sebaliknya jika Anda mempergunakan pedangitu dengan sebaik-baiknya, tentu pedang itu a-kan banyak membantu Anda. Dalam menggunakan waktu, gunakan pedoman bahwa “waktuitu bagaikan emas”. Yang harus kita pergunakan dan tidak kita sia-siakan secara percuma.
Para hadirin sekalian yang saya hormati.
Allah telah menentukan umur setiap manusia, dan hal ini berarti bahwa umur kita bukanlah semakin bertambah panjang, tetapi umur kita semakin berkurang karena bertambahnya tahun berarti berkurangnya umur manusia. Oleh sebab itu selagi kita memiliki umur dalam kehidupan ini, kita pergunakan umur itu dengan sebaik-baiknya dengan memperbanyak amal shaleh sebagai bekal kehidupan setelah mati, atau kehidupan akherat yang kekal abadi.
Sekarang memang kita masih hidup, tetapi apakah kita sekalian tahu kalau kita juga hidup besok. Sekarang kita masih bisa menikmati tahun baru, tetapi apakah kita juga masih dapat menikmati tahun baru yang berikutnya. Hanya Allah Yang Maha Tahu akan semua hal tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut ada sebuah riwayat yang menerangkan bahwa pada suatu hari seorang anak khalifah Umar bin Khattab pulang dari sekolahnya dengan menangis. Ketika sang khalifah bertanya pada putranya, "Wahai anakku mengapa engkau menangis?" Sang anak menjawab, “Wahai ayahku, teman-temanku di sekolah sibuk menghitung tambalan bajuku dan selalu mengejek dengan ucapan seperti ini, "Lihatlah anak Amirul Mukminin ini, bajunya penuh dengan tambalan. ”Mendengar pengaduan anaknya tersebut, timbullah rasa kasihan dalam hati khalifah terhadap anaknya. Oleh karena itu kemudian beliau mengirim sepucuk surat kepada bendaharawan negara yang isinya meminta agar beliau dipinjami uang sebanyak empat dirham, dengan jaminan gajinya bulan depan agar dipotong. Kemudian bendaharawan negara itu mengirim surat jawaban yang isinya sebagai berikut,“Wahai Khalifah Umar, apakah Anda dapatmemastikan bahwa Anda akan hidup hingga bulan depan? Bagaimana kalau Anda mati sebelum melunasi hutang Anda? Apa yang Anda perbuat terhadap hutangmu dihadapan Allah? "Membaca surat dari bendaharawan negara tersebut Khalifah Umar menangis, kemudian beliau berkata pada anaknya, “Wahai anakku, berangkatlah kesekolah sebagaimana biasanya, karena aku tidak dapat memperhitungkan umurku walaupun hanya satu jam".
Hadirin sekalian yang berbahagia.
Keterbatasan usia manusia tidak dapat diramalkan oleh siapapun, hanya Allah SWT. yang mengetahui dan menentukan umur manusia. Oleh sebab itu, sebaiknya kita segera sadar akan kenyataan tersebut dan bersegeralah mengerjakan perbuatan amal sebanyak-banyaknya. Tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. 
Demikianlah sambutan yang dapat kamisampaikan pada kesempatan yang berbahagiaini, semoga memiliki manfaat bagi kita semua.Marilahflkita sambut tahun baru ini dengan meningkatkan ketaqwaan kita Kepada Allah SWT, dan semoga kita termasuk kedalam golongan-golongan orang yang mensucikan diri dan dicintai Allah SWT. Amiin.. yaa Robbal 'alamiin. Akhir kata saya ucapkan Wallahul Muaffiq Ilaa Aqwamitthoriq.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
:)
:(
=(
^_^
:D
=D
|o|
@@,
;)
:-bd
:-d
:p

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar