Ketika Syaikh Abu Muhammad usai mengerjakan shalat ashar di sebuah masjid, tiba-tiba datang seorang pemuda yang nampak kelelahan dengan rambutnya yang kusut. sepertinya pemuda itu seorang yang fakir.
Pemuda itu shalat disamping Syaikh Abu Muhammad.
selesai shalat ashar, pemuda itu duduk bersedekuh sambil menunggu maghrib. ia menekukan kepala diantara dua lututnya.
Setelah shalat magrib berjamaah, pemuda fakir itu kembali duduk seperti semula. ia tampak kedinginan. tiba-tiba datang seorang utusan seorang raja yang mencari abu muhammad untuk diundang makan. "terimakasih. aku tak ingin kesana, aku cuma menginginkan surbanmu kupakai untuk menghangatkan tubuhku yang kedinginan" jawab pemuda itu.
Mendengar permintaan pemuda itu, Abu Muhammad mengercitkan keningnya, kemudian pergi tanpa menghiraukannya. di Istana Syaikh Abu Muhammad pesta makan sampai larut malam. pikirannya tak ingat lagi pada pemuda fakir yang kedinginan dalam masjid itu. Sepulang dari istana raja, Syaikh Abu Muhammad kembali ke masjid. Ia melihat pemuda itu masih berada di tempatnya, dengan duduk bersedekuh tanpa selimut. tapi, sungguh tak berperasaan, Syaikh Abu Muhammad justru menggelar sajadahnya untuk tidur, yang tak jauh dari tempat duduk.
Pemuda itu. dalam tidurnya, sSyaikh Abu Muhammad mimpi bertemu rombongan Rosulullah dan para nabi, Syaikh Abu Muhammad mendekati rombongan Rosulullah. kemudian mengucapkan salam, tetapi Rosulullah memalingkan muka, tanda hatinya tak berkenan.
"Wahai Rosulullah, apa dosaku hingga Rosulullah memalingkan muka dariku?" tanya Syaikh Abu Muhammad " seorang fakir umatku telah meminta sesuatu, tapi engkau tak menghiaraukannya' jawab Rosulullah. mendengar ucapan demikian, Syaikh Abu Muhammad terbangun dari tidur nya dengan tubuh gemetar, dicarinya pemuda fakir yang ada didalam masjid itu. Terdengar suara langkah, tanda pemuda itu baru saja meninggalkan tempat itu.

"Ketika seorang fakir menginginkan sesuatu dari anda, anda tak menghiraukannya. dan anda baru memberikan setelah diminta oleh 124 nabi. sekarang aku tidak membutuhkan lagi sesuatu darimu," kata pemuda itu seraya meninggalkan Syaikh Abu Muhammad yang berdiri terpaku ditempatnya, tak tahu apa yang harus dilakukannya.
Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar