Beranda Contoh MC Kata Bijak Sambutan Tata Bahasa Puisi Sastra

Khusuk Dalam Sholat || Kisah Ali bin Abi Tholib


Seorang Sahabat mengadu kepada Rasulullah bahwa, kalau mengerjakan Sholat tidak dapat Khusu’ sepenuhnya. Seringkali ia masih teringat akan hal-hal lain, termasuk urusan rumah tangga, utang piutang dan sebagainya.

"Tak ada Orang yang dapat sempurna dan Khusuk sepenuhnya dalam mengerjakan Shalat dari awal hingga Akhir."
"Saya bisa, Yaa Rasulullah,"Tiba-tiba Ali bin Abi Tholib menyela.
Betul?" Saut Nabi
"Benar, Rasulullah" Jawab Ali bin abli tholib dengan yakin,
Jika kau memang kau dapat sempurna dan khusuk, dari awal sampai akhir kan kuberikan sorbanku yang terbaik sebagai hadiah untukmu, " janji Rosulullah SAW.
Kemudian Ali bin Abi Tholid, Melakukan Sholat sunnah dua rakaat, terlihat dia mengerjakannya dengan khusuk, setelah sholat beliau ditanya oleh Rasulullah "Bagaimana, apakah kau khusuk?
Ali menjawab "Pada rakaat yang pertama saya Khusuk, dan pada rakaat yang kedua ketika sujud yang terkhir saya tetap khusuk, namun ketika mendekati salam barulah hati berubah, teringat akan janjimu Yaa Rasulullah bahwa kau akan memberi sorban terbagus Milikmu untuk saya, maka rusaklah kekhusuan sholat saya"
"hal itu terjadi pula dengan yang lain" ujar Nabi,

Sebab Khusuk itu diukur oleh Allah sebatas kemampuan manusia, yang penting ketika pikiranmu terbawa dengan urusan lain maka cepat-cepat kembali ke sholatmu lagi dalam mengerjakan sholat memang seakan-akan kita mampu melihat dan berbicara kepada Allah tetapi kalau tidak mampu asalkan kita ingat bahwa Allah melihat kita, itu sudah memadai"

mendengar penuturan Rasulullah Ali bin Abi Tholib mengangguk. Meskipun masih berusia muda namun ia memiliki ilmu serta ketaatan yang terpuji danilai memiliki keistimewan khusus, sebagaimana pernah dikatakan Rasul Jika beliau diibaratkan gudang, maka Ali adalah pintu gerbangnya.

Misalnya ali pernah ditanya berpakah kecepatan kilat tatkala menyambar dengan cepat ia menjawab tidak lebih cepat dari Do’a seorang makhluk, Ketika ditanya "berapa jauhkah antara timur dan barat tidak lebih jauh dari jarak terbit dan tenggelamnya matahari, jawab ali.
"Kapankah nikmatnya tidur? Tanya yang lain
"tak ada nikmatnya jawab ali, Sebab bila kujawab sebelum tidur bagaimana dapat merasakan nikmatnya tidur kalau belum mengalaminya, jika kujawab setelah bangun bagaimana akan dapat kugambarkan sesuatu yang sudah lewat sedangkan jika kujawab, dalam tidur tak mungkin bisa dijawab karena dalam posisi tidur, karena jangan banyak tidur berlebih-lebihan sebab hidupmu akan pendek mesti umurmu panjang, bukanlah orang yang dapat merasakan dirinya hidup adalah saat mereka dalam keadaan sadar sedangkan tidur itu tidak sadar,jadi bagaimana bisa dikatakan hidup kalau bukan orang lain yang mengatakannya

Pada kesempatan lain Rasulullah menyuruh para shahabat sampai katam, semua dengan tekun mengerjakannya hingga beberapa lama,  tetapi Ali bin Abi Tholib cuman komat kamit sebentar saja dan diam. Ketika semua selesai Nabi bertanya kepada ali "Kenapa kau tak membaca sampai katam" sudah sejak tadi yaa Rasul" jawab ali "cepat sekali" sanggah nabi,
Bukankah engkau pernah mengatakan bahwa kandungan surat Al-Ikhlas itu sama dengan 1/3 isi al-Qur'an? "Benar! jawab Rasulullah, "karena itu saya cukup baca Al-Ikhlas 3X itu sama dengan mengkhatamkan Al-Qur’an dan Rasulullahpun tersenyum mendengarnya.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar