Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Saudara hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Esa, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan anugerahNy kepada kita, sehingga kita dapat berkumpul di tempatini dalam keadaan sehat walafiat tanpa ada suatu halangan apapun, dalam rangka memperingatihari Pahlawan 10 Nopember.
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Setiaptanggal 10 Nopember kita sebagai bangsa Indonesia, khususnyarakyat Surabaya memperingatinya sebagai hari Pahlawan, hari yang sangat bersejarah bagi bangsa kita dalam mempertahankankemerdekaan Sebagaimana kita ketahui dalam catatan sejarah bahwa pada tanggal 30 Oktober 1945, Bung Karno Bung Hatta dan Amir Syarifuddin datang ke Surabaya atas permintaan Komandan Sekutu, untuk mendamaikan perselisihan antara bangsa Indonesia dengan pasukan Inggris di Surabaya. Perdamaian pun dapat dicapai. Tetapi setelah ketika BungKarno, BungHatta dan Amir Syarifuddin kembali ke Jakarta, pertempuran tidak lagi dapat dihindari sehingga menyebabkan terbunuhnya Brigadir Jendral Mallaby. Karena pasukan inggris hancur berantakan, maka didatangkanlah pasukan bantuan dari Devisi V di bawah pimpinan MayorJendral Mansergh, Sebanyak 24 000 orang mendarat di Surabaya.
Selanjutnya tanggal 9Nopember 1945 Inggris mengeluarka ultimatum yang berisi ancaman bahwa Inggris akan menggempung kota Surabaya dari laut, darat dan udara apabila orang-orang Indonesia tidak mematuhi Perintah-perintah Inggris. Inggris mengeluarkaninstruksi yang isinya: "Semua pemimpin bangsa Indonesia dan semua pihak di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 Nopember 1945 pukul 06.00 pagi di tempat yang telah ditentukan dengan membawa bendera merah putih yang diletakkan di atas tanah berjarak seratus meter dari tempat berdiri lalu mengangkat tangan sebagai tanda menyerah.
Ultimatum itu tidak digubris, apalagi ditaati oleh arek-arek Suroboyo, sehingga pada tanggal 10 Nopember itu, terjadilahpertempuran yang sangat dahsyat. Rakyat Indonesia di Surabaya bertekad untuk membela kemerdekaan secara mati-matian. Kejadian ini merupakan bukti keberanian dan kebulatan tekad dalam mempertahankan kemerdekaan dan membela tanah air Indonesia dari segala bentuk penjajahan. Bung Tomo yang merupakan salah seorang pimpinan perjuangan rakyat Surabaya dengan suaranya yang lantang dan menggeledek membakar semangat perjuangan arek-arek Suroboyo:
"...maju terus pantang mundur! Allhu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, sasaranya jelas yaitu mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Mereka rela untuk mati, agar kita tetap hidup dan merdeka. Pesan mereka hanyalah: Teruskan perjuangan dan jangan khianati perjuangan kami."
Saudara, hadirin dan hadirat sekalian yang berbahagia. Peristiwa 10 Nopember ini, oleh bangsa Indonesia dijadikan sebagai hari Pahlawan, yang saat ini, sedang kita peringati bersama. Dengan memperingati hari pahlawan ini, semangat kepahlawan mereka dapat kita teladani untuk membangun negara dan bangsa semakin maju dan bermartabat. Dan semoga arwah Para pahlawandi terima di sisi Tuhan sebagai Syuhada, amin. Demikianlah yang dapat saya sampaikan tentang pidato hari pahlawan dalam kesempatan yang baik, terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas kesalahan dan kekhilafannya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar