Beranda Contoh MC Kata Bijak Sambutan Tata Bahasa Puisi Sastra

Pidato (Sambutan) Halal bihalal Idul Fitri

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Alkhamdulillahi rabbil 'alamin, Wa bihi nasta'iinu 'alaa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiya i wal mursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du:

Saudara-saudaraku yang saya mulyakan
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga saat ini tepatnya bulan Syawal kita berkesempatan menikmati kebahagiaan sehari-harinya sejak permulaan. Kebahagiaan yang kita peroleh dan kita rasakan tidak lain merupakan bukti kesucian jiwa yang telah sebulan lamanya digembeleng dengan melaksanakan ibadah puasa pada bulan Ramadhan. Rasa gembira dan suka cita serta keikhlasan menyambut datangnya bulan agung itu, diwujudkan dalam kumandang gema takbir, tahmid dan tahlil yang mengiringi hilir mudiknya orang-orang yang memberi dan menerima zakat.

Kegembiraan dan kebahagiaan yang dirasakan pada hari ini menumbuhkan keinginan berkunjung pada saudara-saudara, kerabat, handai taulan untuk saling memaafkan dan saling mengucapkan selamat. Selamat atas kesempatan menikmati rahmat Allah yang tiada terhitung banyaknya. Memang meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuat dapat dilakukan kapan saja diluar bulan Syawal, akan tetapi tidak melebihi kemantapan dan keagungannya jika dibandingkan dengan bermaaf-maafan pada bulan Syawal dalam kesempatan Idul Fitri. Hal ini disebabkan pengaruh kesucian jiwa, sehingga baik permintaan ataupun pemberian maaf pada saat 1tu benar-benar keluar dari hati yang bersih dan itulah syarat dikabulkannya permintaan maaf di sisi Allah. 

Sebagaimana telah menjadi kebiasaan kita pada Hari Raya Idul Fitri adalah melakukan halal bi halal atau bermaaf-maafan baik secara pribadi maupun secara keluarga atau berkelompok-kelompok. Semua itu kita lakukan tidak lain dimaksudkan untuk mencari ridha Allah. Para hadirin yang berbahagia. Dalam melaksanakan halal Bi halal atau saling memaafkan antar sesama, akan nampaklah ciri-ciri khasnya yaitu dengan berjabat tangan. Memanguluran tangan seseorang dalam saling berjabat tangan merupakan suatu bukti kehendaknya untuk lebih membersihkan dirinya dari noda dan kesalahan, sekaligus merupakan bukti eratnya rasa persatuan dan persaudaraan antar sesama. 

Untuk itulah agar terhapus segala noda dan dosa serta sebagai penyempurnyaan pelaksanaan ibadah puasa kita, hendaklah dalam Hari Raya Idul Fitri ini kita gunakan kesempatan ini untuk berhalal bi halal, berslilaturahmi, mengunjungi kerabat dan handai taulan untuk meminta dan memberi maaf. Sebagai bukti atas permintaan maaf seseorang yang merasa bersalah harus berusaha sedapat mungkin untuk tidak mengulang semua perbuatan yang dapat menceburkan diri kedalam lembah kesalahan dan dosa. Satu di antara usaha kita memperbaiki kesalahan ialah dengan cara meminta maaf, berhalal bi halal atau dengan bersilaturahmi. 

Dengan demikian untuk melakukannya tidaklah tertentu pada kesempatan Idul Fitri. Silaturahmi sebagai usaha perdekatan hubungan, merupakan tindakan mulia dan disenangi Allah sehingga oleh Rasulullah dijadikan ukuran menilai kebenaran iman seseorang. Sebagaimana sabda Nabi uhammad saw. yang artinya :
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka bersilaturahmilah.”
Demikianlah beberapa uraian yang dapat kami sampaikan dari beberapa keagungan bulan Syawal sebagai bulan halal, bulan silaturahmi yang penuh ampunan Tuhan. Atas nama (Pribadi, Keluarga, Saudara, Teman, Ketua Panitia, Kepala Desa, Ketua Karang Taruna.....), sekali lagi kami menyampaikan selamat datang kepada para hadirian sekalian. Demikianlah yang dapat saya sampaikan, mudah-mudahan ada guna dan manfaatnya bagi kita semua. Akhirul kalam.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar