Beranda Contoh MC Kata Bijak Sambutan Tata Bahasa Puisi Sastra

Pidato Menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Assalamu’alai-kum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara
kaum musl1m1n dan muslimat yang berbahagia.
Pertama-tama kita panjatkan puja dan puji syukur kehadlrat Allah SWT. karena telah memberi kita sebuah kenikmatan yang tidak terhingga sehingga kita masih bisa berkumpul kembali di tempat ini.
Dan semoga salam serta rahmat senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad saw. 

Para hadirian yang saya hormati.
Berbahagialah kita sekalian bahwa besok pagi, kita umat Islam di seluruh dunia akan menyambut dan merayakan suatu hari kemenangan bagi umat Islam, yaitu Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan penuh menjalankan ibada puasa. Sebulan penuh kita telah diuji oleh Allah dalam menghadapi nafsu-nafsu yang sedang membelenggu di hati manusia. Kini telah tiba saatnya untuk memasuki hari keberhasilan dan kemenangan, yaitu suatu hari dimana Allah akan membersihkan serta mensucikan diri kita dari segala dosa dan kesalahan

Memang telah menjadi suatu hal yang di kalangan umat Islam bahwa setiap Hari Idul Fitri selalu dirayakan dengan penuh dan pada umumnya ditandai dengan silaturahmi antar sesama untuk memaafkan dan kesalahan yang pernah diperbuat. Oleh sebab itu hendaklah kita bersyukur kepada Allah SWT. Bahwa kita telah diuji selama satu bulan untuk menahan nafsu kita. Banyak sekali hikmah yang terkandung selama kita menjalani puasa di bulan Ramadhan.

Para hadirin yang berbahagia.
Memang bulan puasa adalah bulan yang penuh ampunan dan berkah. Banyak hikmah yang terkandung di dalamnya. Barangsiapa yang berdo‘a pada bulan puasa pasti akan dikabulkan dan barangsiapa yang meminta ampunan tentu Allah akan mengampuninya. Beruntunglah bagi kita umat Islam yang telah memperbanyak amalan-amalan dibulan Ramadhan, dengan memperbanyak tadarrus dan tarawih, mudah-mudahan dosa kita yang akan datang dan yang telah silam diampuni oleh Allah SWT. Dan mudah-mudahan amal ibadah puasa kita yang didasari oleh iman dan taqwa diterima oleh Allah SWT. Nabi Muhammad saw. pernah bersabda, yang artinya :
“Banyak sekali orang yang berpuasa hanya mendapatkan lapar dan haus saja, karena tidak dapat menjauhi daripada larangan yang menghilangkan pahala puasa, misalnya mengumpat dan banyak bicara kotor atau pembicaraan yang tidak berguna lainnya.”

Para hadirin yang berbahagia.
Setelah kita mendapatkan pelajaran di bulan Ramadhan, maka kita sama-sama dapat merasakan bagaimana rasaunya apabila kita lapar, bagaimana rasanya kalau kita haus. Dengan hikmah tersebut maka timbullah dalam hati kita kasih sayang terhadap para fakir miskin. Agama juga telah mewajibkan kita untuk mengeluarkan zakat fitrah yang akan diberikan kepada fakir miskin dan semua yang berhak menerima agar dapat juga merasakan kebahagiaan pada hari kemenangan ini. Siapa lagi yang akan memikirkan nasib mereka jika bukan kita-kita yang mampu dan telah dikaruniai rezeki berlimpah oleh Allah. 

Tentunya menjelang Hari raya Idul Fitri ini, kita pasti telah mempersiapkan segala sesuatunya, Anda-Anda sekalian pasti sudah membeli pakaian, menyiapkan bahan makanan, seperti kue-kue dan hidangan lain untuk menyambut hari raya, dan bahkan ada juga yang telah pulang kampung untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama sanak keluarga di kampung. Dan tentunya dengan membawa oleh-oleh yang tidak sedikit. Tapi, jika Anda melihat para fakir miskin, siapa yang menyiapkan pakaian baru bagi mereka, karena mereka tidak memiliki uang untuk membelinya. Mereka juga tidak dapat membeli bahan makanan untuk merayakan Hari Kemenangan ini. Bahkan tidak sedikit anak-anak yatim yang tidak dapat merasakan kebahagiaan di Hari Raya Idul Fitri ini karena mereka tidak memiliki sanak keluarga yang dapat membelikan mereka pakaian baru atau berbagi kebahagiaan dengan mereka. Siapa lagi yang dapat membantu mereka semua jika bukan kita. Kitalah yang akan menanggung dosa jika kita mengabaikan hal itu. Allah telah berfirman:
“Apakah engkau tahu orang yang mendustakan agama? Ialah orang-orang yang tidak mau memikirkan anak yatim dan tidak memberikan makanan kepada fakir miskin.”
Para hadirin yang berbahagia.
Dengan menyambut Hari Raya Idul Fitri ini marilah kita kembali kepada fitrah yang sesungguhnya, sesuai yang ditentukan oleh agama kita yang suci dan memaafkan lahir serta batin. Kita hilangkan segala perasaan yang dapat merusak hati kita. Jalinlah tali silaturrahmi antar sesama sehingga terjalin persaudaraan yang harmonis, mempererat ukhuwwah Islamiyah yang selama-lamanya.

Demikianlah apa yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar