Beranda Contoh MC Kata Bijak Sambutan Tata Bahasa Puisi Sastra

Pidato Menyambut Tahun Baru Hijriah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahi rabbil 'alamin, wa bihi nasta'iinu 'alãa umuuriddunya waddiin, wash shalatu was salamu 'alaa asyrafil anbiyaimursalin, wa 'ala aalihi wa ash-habihi ajma'in, amma ba'du:

Saudara-saudara sekalian yang berbahagia. 
Sebentar lagi, tinggal menunggu hitungan menit demi menit kita akan memasuki tahun baru Hijriah. Setelah kita sejenak menengok ke belakang melakukan evaluasi dan introspeksi diri, seberapa jauhketaatan yang telah diperbuat selama masa satu tahun berlalu. Apakah kebaikan dan amal saleh yang telah kita lakukan selama ini lebih banyak daripada keburukan dan kemaksiatan, atau masih sebanding antara keduanya, atau justru sebaliknya. Dengan melakukan evaluasi dan introspeksi cara cermat dan teliti mengenai amal perbuatan kita selama ini, tentu kita menjadi tahu, apakah kita termasuk orang yang beruntung, atau sebaliknya justru menjadi orang yang merugi, buntung dan bahkan celaka. Kemudian kita melakukan pertobatan, meninggalkan keburukan dan kesalahan, kita berusaha bangkit untuk memperbaiki diri melakukan aktivitas kesalehan yang berguna bagi diri, masyarakat, agama, nusa dan bangsa. 

Saudara-saudara sekalian yang berbahagia. 
Dalam memasuki lembaran baru ini, marilah kita susun langkah-langkah strategis untuk meraih masa depan yang lebih baik dan gemilang dalam naunganridha Allah swt. Ada beberapa hal yang kiranya penting untuk kita jadikan sebagai pegangan dalam menapaki kehidupan lembaran tahun baru yang semakin banyak tantangan, cobaangodaan juga semakin ketatnya persaingan dalam setiap lini kehidupan, di antaranya ialah:
Pertama: Memperteguh keimanan dan memaknaib kehidupanini dengan penuh nuansa kesalehan dan kebaktian kepada Allah swt. Dengan begitu insya Allah kehidupan kita akan damai dan sejahtera dalam naungan rahmat dan ridha Allah swt. Perhatikan firman Allah swt.:
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan kami ialah Allah, kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): Janganlah kita merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembira dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Fushshilat: 3).

Saudara, hadirin dan hadirat yang berbahagia. 
Kedua: Bekerja dan beramal. Kita diperintahkan untuk bekerja dan selalu berusaha agar apa yang kita inginkan dan dicita-citakan dapat tercapai. Kiranya tidak ada sesuatupun di dunia ini yang diperolehnya dengan tanpa melalui proses bekerja dan berusaha. Karenanya, hendaklah kita terus berusaha dan bekerja dengan baik dan sungguh-sunggu Perhatikan ayat dan sabda Nabi saw. berikut ini:
"Dan katakanlah: Bekerjalah kâmu niaka Allah dan Rasul-Nya orang-orang mukmin akau nielihat pekerjaanmu itu,..." (QS. At-Taubah: 105)
Secara tegas Allah menyatakan dalam firman-Nya, akan memberikan kehidupan yang baik dan sejahtera bagi orang beriman yang mau beramal atau bekerja secara baik dan sungguh-sungguh. Sebagaimana dalam ayat berikut ini yang artinya: "Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahi: 97)
Dinyatakan pula dalam hadis bahwa Nabi saw. bersabda "Bekerjalah untuk kehidupan kamu di dunia, seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya dan beramallah untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati esok hari."
Saudara, hadirin dan hadirat yang berbahagia.
Ketiga: Memandang ke depan dengan penuh optimisme, tanpa mengenal putus asa, selalu berharap akan rahmat Allah swt. yang amat luas. Sebagaimana firman Allah swt.: "Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu, maka akanAku tetapkan rahmatku untuk orang-orang yang bertakwa yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat-Ku." (QS. A1-A'raf: 155).

Sebagai umat Islam kita tidak boleh berputus asa, hidup memang penuh tantangan dan cobaan, semuanya harus dihadapi dengan kegigihan, keuletan dan kesabaran sehingga kita dapat melewati tantangan dan lulus menghadapi ujian untuk mencapai tataran yang Iebih baik. Tanpa adanya tantangan dan ujian seseorang tidak akan dewasa dalam hidupnya dan tidak akan mengalami pencapaian ke arah yang lebih baik. Islam secara tegas melarang berputus asa, sebagaimana firman Allah swt.: "Dan janganlah kamu putus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang yang kafir." (QS. Yusuf: 87).

Keempat: Berdoa, setelah usaha secara lahiriah telah kita lakukan dengan baik, maka kita tidak boleh mengesampingkan usaha batin dengan jalan berdo'a kepada Allah swt. agar apa yang kita harapkan dan cita-citakan dapat segera tercapai dengan baik. Allah swt.berfirman: "Dan Tuhanmu berfirman: Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu." (QS. A1-Mu'min: 60).

Kelima: Bersabar dan tawakal, usaha maksimal yang telah kita lakukan dalam melakukan kebaikan haruslah kita sertai tawakal kepada Allah swt. karena dengan begitu Allah akan memberikankecukupan akan keperluannya. Sebagaimana firman Allah swt.: “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu." (QS. At-Thalaq: 3).

Saudara, hadirin dan hadirat yang berbahagia. 
Demikianlah, pidato yang dapat saya sampaikan dalam rangka menyambut datangnya tahun baru Hijrah. Terima kasih atas perhatiannya, mohon maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan.
Hadaannallahu Wa iyyakum ajma’inwasssalamamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Terima kasih telah mengunjungi blog ini, Silahkan berkomentar