Artikel ini saya buat dengan tujuan setidaknya bisa dijadikan bahan meteri untuk kebutuhan mengisi seminar, kata pengantar, dan pada forum-forum pemuda lainnya, teks yang terangkum dalam tuisan ini sekiranya dapat menggubah energi dan memotivasi audient, bahasa ajakan yang menyulud ghirroh pemuda untuk bangkit berperan dengan era toknologi digitalisasi seperti sekarang ini.
Artikel ini mungkin cocok untuk acara seminar mahasiswa, Organisasi kepemudaan, Anak SMA/SMK, Karang taruna, dan banyak lagi, mungkin pembaca tengah memerlukan konsep ketika hendak memberikan sambutan pada forum, atau anda sebagai ketua pemuda yang akan menyampaikan pandangan kepada anggotanya di acara tertentu, silahkan baca, Sambutan di forum Pemuda dalam Era Teknologi, Digitalisasi jangan lupa untuk berikan kritik pada kolom komentar.
Sambutan di forum Pemuda dalam Era Teknologi, Digitalisasi
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Alkhamduillaahirobbil'alamiin Wabihii Nasta'iinu 'alaa umuriddunya wadiin.wassholatu wassalamu 'alla ashrofil ambiyaa iwal mursaiin wa'alaa alihii wasohbihii ajma'in 'amma ba'du.
Puji syukur kita panjatkan pada Tuhan yang maha Esa, yang telah memberikan banyak kenikmatan yang kita dapatkan, Sholawat dan salam semoga tetap tercurahan pada Nabi Muhammad Saw. Kepada para sahabatnya, keluarganya, dan pengikutnya, hingga sampai pada kita semua amiin yaa Robbal 'alamin.
Bagaimana mungkin kita bisa menghindari sebuah lompatan yang begitu cepat, teknologi yang terus menerus berkembang tiada henti, kecepatan akses, baik informasi bahkan sampai perihal pekerjaanpun saat ini banyak yang tergantikan dengar arus teknologi yang tak bisa terhentikan laju geraknya, semua adalah kenyataan, perkembangan yang sangat cepat ini sudah mengitari kita, mengunci dan melingkar disetiap ruang disekililing kita, bukan hal yang mustahil kelak tenaga manusia tergantikan oleh hal tersebut seperti robot, dengan akurasi yang terpat dan terukur, bahkan berkerja dengan error yang sangat minim, dinegara-negara maju sudah mulai merancang masa depan dengan hal tersebut, bahkan banyak prusahaan-perusahaan raksasa yang sudah menggunakan robot, dan terus mengembangkannya.
Baca Juga :
Pertanyaan paling sederhana kembali pada diri kita sendiri, yakni. Dimana posisi kita? apa fungsi kita? dan apa yang harus kita lakukan? sebenarnya ini pertanyaan klasik dan sederhana, akan tetapi perlu sebuah jawaban yang penuh dengan tantangan, karena hal ini tidak bisa dijawab dengan hanya teori belaka melainkan dengan praktik dan langkah kongkrit, agar jawaban tersebut terbentuk dengan sendiri dengan langkah-langkah yang kita lakukan. Jauh sebelum berbicara kemajuan teknologi kita khususnya para pemuda bahkan masyarakat kita sudah tertinggal jauh, dari mulai ditemukannya teknologi 1.0 dan saat ini sudah 4.0, mirisnya masih banyak diantara kita yang masih bersikap konservatif menjawab dinamika tersebut. kita masih clasik bahkan cenderung sangat premitif mengsikapinya, tak sedikit juga yang mengenyampingkan dan menghindar dari semua itu. Ini sangat ironis dan sikap yang sangat disayagkan, apalagi kita semua notabene adalah generasi muda atau millenial yang seharusnya saat sudah menjadi pelaku.
Para pemuda pemudi yang saya banggakan.
Generasi kita merupakan generasi yang sangat efesien jika kita sadar diri dengan keadaan yang ada, kemudian marilah kita bergegas untuk tampil dan ikut berperan didalamnya, agar kita bukan menjadi bangsa yang tertinggal, kita harus menginisiasi ide dan gagasan baru, menjadi pondasi untuk masa depan yang kelak akan diwariskan oleh generasi setelah kita, dengan memperlajari Ilmu pengetahuan, memperdalam wawasan, membuat diskusi-diskusi dan forum yang relevan dengan perkembangan jaman, merancang strategi, membuat komunitas, tempat-tempat pelatihan, menajamkan skill serta menumbuhkan kreativitas, bukan saat ini kita hanya sekedar menjadi follower yang dikit-dikit gampang termakan isu yang semestinya kita sudah cerdas dalam memilah dan memilih beragam informasi.
Era yang serba sulit ini saya fikir ternyata meraka yang merasa sulit sebagian besar adalah kaum-kaum yang masih belum melek teknologi, seraya masih senang melakukan sesuatu dengan kebiasaan lama, dan ketika semua sudah dimasuki digitalisasi, teknologi yang mutahir semua tergantikan oleh robot, dan akan terus menerus berinovasi, lantas kesulitan itu datang hingga menimbulkan ketidak percayaan diri, untuk berkolaborasi, bingung ingin berbuat apa, sedangkan posisi yang sudah dianggap nyaman saat ini sudah tidak ada, dan seterusnya. Kemudian mengambil kesimpulan ini zaman serba sulit. Jadi sebenarnya siapa yang sulit? zaman atau memang kitanya yang tidak mampu mengimbanginya. ini sangat menghawatirkan, karena tidak jarang ada banyak gerakan-gerakan yang sangat mengancam dengan alasan-alasan yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan apa yang mereka tuntut, pada hakikatnya mereka adalah orang-orang yang sebenarnya bingung lalu dimanfaatkan oleh segelintir elit untuk dijadikan gelombang masa, kalau saja mereka sadar hal itu tidak akan terjadi, Sebenarnya ini masih sangat jauh bila asumsi saya berkesimpulan demikian. akan tetapi saya lihat banyak orang merasa nyaman karena mereka mampu mengimbangi perubahan zaman ini.
Sahabat pemuda dan remaja harapan bangsa..
Sudah saat ini kita singsingkan lengan, mari kita bangkit, kita mulai semua itu dengan upaya yang real, kita bereksperiment, berinovasi, dan terus memperdalam ilmu, serta berbuat sesuatu dengan terukur tentunya, kita kejar ketertinggalan ini, kita yakin kita bisa dan mampu, ikut serta dalam segala macam aspek perubahan, berani bersaing, tampil didepan menjadi pioner masa depan, menjadi gerbong kesejahteraan, membawa nama bangsa kita harum dikancah internasional. Adapula beberapa hal terkecil yang harus dimulai diantaranya:
- Mengubah maindset
- Mempersiapkan diri dengan matang, dan yakinkan bahwa kita adalah bagian dari perubahan.
- Memperbanyak diskusi yang relevansinya tepat dan mengena, seperti turut serta mengikuti banyak forum-forum yang mengusung masa depan. Tentunya dalam garis terknologi.
- Ikut serta dalam pelatihan, Kursus, seminar, hingga sampai pada tataran tekhnis (praktik).
- Membuat komunitas baru yang benar-benar fokus pada dunia virtual, digital, dan konsentrasi pada klue-klue yang berkaitan dengan teknologi.
- Mencari pakar untuk dijadikan pembimbing.
- Mencoba membuat eksperiment dari hal yang sederhana dan terus menerus secara kontinue.
- Jauhi informasi-informasi yang tidak ada kaitannya dengan ilmu pengetahuan, saint, dan sejenisnya.